Nonton Dandadan Season 1 Episode 01 Review

Table of Contents

Nonton Dandadan Season 1 Episode 01 Review

1. Momo Diputusin Pacar

Di gerbang sekolah, Momo mencoba menendang Madun. Namun, Madun berhasil menangkap tendangan itu, lalu membalas dengan menendang perut Momo hingga terjatuh. Madun mengumpat, menyebut Momo pacar yang tak berguna karena tidak bisa memberinya uang dan menolak diajak "enak-enak”. Setelah itu, Madun pergi meninggalkan Momo.

Di dalam kelas, Momo menangis karena baru saja diputuskan. 2 sahabatnya bertanya, "Apa bagusnya si Madun?"

Momo menjawab bahwa Madun sangat jantan, mirip aktor Jepang Takakura Ken. Sambil menirukan gaya bicara Takakura Ken, Momo mengucapkan kalimat khasnya, "Aku pria yang kikuk."

2 sahabatnya menanggapi dengan santai, mengatakan bahwa pria seperti Takakura Ken sudah punah.

2. Momo Bantu Okarun

Momo berjalan sempoyongan hingga tiba di depan sebuah kelas. Dari luar, ia melihat Okarun sedang duduk membaca buku, meskipun terus dilempari kertas oleh beberapa siswa.

Momo lalu masuk dan duduk anggun, membelakangi Okarun sambil memandangi tiga pria yang membullynya. Ia kemudian menoleh ke Okarun, membuka lembaran buku, dan bertanya pelan, "Sedang baca buku apa?"

Okarun terdiam.

Melihat ketiga pembully itu berhenti melempari kertas, Momo pun bangkit dan melangkah pergi, meninggalkan kelas tersebut.

3. Pertaruhan Momo & Okarun

Saat Momo berjalan menyusuri lorong sekolah, Okarun tiba-tiba mencegatnya. Dengan membelakangi Momo yang berdiri di belakangnya, ia berkata bahwa ia tahu Momo menyukainya. Namun, Momo menegaskan bahwa Okarun salah sangka, karena ia tidak berniat untuk berteman dengannya.

Okarun lalu membuka halaman buku yang sebelumnya dibuka oleh Momo, yang berisi tentang UFO dan alien. Momo mengaku bahwa ia tidak percaya pada UFO maupun alien. Namun, Okarun semakin gigih berusaha membuat Momo tertarik, dengan menjelaskan tentang fenomena U.A.P yang telah diakui oleh militer Amerika sebagai fenomena udara tak dikenal. Ia menyimpulkan bahwa Jepang dan Amerika sedang bersiap menghadapi perang antariksa.

Momo mengomentari sikap Okarun yang memaksakan topik pembicaraan dengan cara yang ngotot. Ia menyebut sikap itu menyebalkan dan menjadi alasan mengapa Okarun tidak punya teman. Setelah itu, Momo melangkah pergi, meninggalkan Okarun di belakang sambil mengingatkan agar tidak sok akrab.

Melihat Okarun tampak sedih hingga bukunya terjatuh, Momo berbalik, mengambil buku itu, dan mengembalikannya. Ia pun meminta maaf karena sudah kebablasan dalam berbicara.

Momo kembali menegaskan bahwa ia tidak percaya pada alien, tetapi percaya pada hantu. Okarun malah tertawa dan mengaku tidak percaya pada hantu. Kesal, Momo mengejek balik dengan bertanya, “Memangnya kamu pernah naik UFO bareng alien?” Keduanya pun terlibat pertengkaran kecil, saling memperebutkan buku. Okarun berusaha mengambil bukunya, sementara Momo menolak untuk menyerahkannya.

Akhirnya, Momo menantang Okarun bertaruh: jika ia bisa membuktikan bahwa hantu itu ada, maka Okarun harus menjadi babu Momo. Tantangan itu diterima. Okarun balik menantang—jika ia bisa membuktikan bahwa U.A.P itu ada, maka Momo yang harus menjadi babu Okarun.

4. Tantangan Dimulai

Momo mengunjungi Rumah Sakit Naki, bangunan tua yang sudah lama terbengkalai. Ia berjalan ketakutan seorang diri, mengitari gedung sambil memegangi smartphone dan berbincang dengan Okarun. Okarun memberitahu bahwa jika seseorang memanggil UFO di atas atap, mereka bisa diculik alien dan dijadikan bahan eksperimen. Momo pun bertanya bagaimana keadaan Okarun.

Ternyata, Okarun juga sedang melakukan penelusuran. Ia berada di depan sebuah terowongan angker yang dikenal berhantu, bersiap memasukinya sambil memegangi smartphone dan tetap berbincang dengan Momo. Okarun bertanya, “Kenapa kamu bisa percaya hantu, padahal kamu belum pernah melihatnya?”

Momo menjawab bahwa neneknya adalah seorang medium roh. Ia lalu menceritakan masa kecilnya. Setiap kali pergi keluar rumah, terutama saat berangkat ke sekolah, neneknya selalu mewajibkan Momo melakukan mantra. Gerakannya adalah meletakkan satu tangan di atas kepala, sambil mengangkat jari telunjuk dan ibu jari ke atas, membentuk seperti huruf "L".

Akibatnya, Momo sering ditertawai oleh teman-temannya—termasuk oleh seorang pria yang ia sukai, Jiji. Sepulang sekolah, neneknya kembali menasihati Momo bahwa mengeluarkan ki bisa melindungi diri dari orang jahat. Ia lalu mengajari Momo cara menggunakan mantra: mengerahkan tenaga dari bawah perut, lalu membayangkan ki keluar dari ujung kepala. Namun, Momo memberontak. Ia berkata tidak akan mau melakukannya lagi, bahkan menyebut neneknya sebagai medium roh gadungan.

Meskipun pada akhirnya, Momo menyadari bahwa yang sebenarnya ia benci bukanlah ditertawai oleh Jiji, melainkan kenyataan bahwa pria yang ia sukai justru menertawakan ajaran neneknya—satu-satunya orang yang telah membesarkannya seorang diri sejak kecil.

5. Okarun Diserang Nenek Turbo

Momo menjelaskan kepada Okarun bahwa alasan ia percaya hantu adalah karena ia menghormati profesi neneknya sebagai medium roh, yang telah menghidupi mereka dengan pekerjaan itu.

Momo lalu bertanya, “Kalau kamu, kenapa percaya alien?” Okarun menjawab santai, bahwa ia tidak butuh alasan untuk menyukai sesuatu. Momo pun setuju dengan jawaban itu.

Tiba-tiba, hantu Nenek Turbo muncul tepat di depan Okarun. Dengan wajah menyeramkan, Nenek Turbo mengaku ingin "memakan sosis" milik Okarun. Panik, Okarun langsung lari terbirit-birit, berusaha sekuat tenaga keluar dari terowongan itu.

Momo memperingatkan bahwa jika Okarun kalah dalam kejar-kejaran dengan Nenek Turbo, ia akan terkena kutukan. Sialnya, meski awalnya terlihat tertinggal jauh di belakang, Nenek Turbo dalam sekejap berhasil mengejar dan menangkap Okarun. Okarun pun berteriak histeris, ketakutan setengah mati.

6. Momo Ayase Diculik Alien

Momo mulai khawatir karena Okarun tak lagi menjawab panggilannya setelah berteriak histeris. Ia pun bergegas keluar dari rumah sakit, berniat menuju tempat di mana Okarun berada. Namun, tiba-tiba tiga alien berwujud om-om muncul di hadapannya. Saat Momo berusaha kabur, ketiganya berhasil menangkapnya.

Di dalam UFO, Momo terbangun dalam keadaan duduk di sebuah kursi, namun tangan dan kakinya terikat erat, membuatnya tak bisa bergerak. Ketiga alien tadi berdiri di hadapannya dan mengaku berasal dari Planet Serpo. Mereka menjelaskan bahwa seluruh ras mereka adalah pejantan, dan cara berkembang biaknya adalah melalui teknik kloning.

Namun tiba-tiba, mereka mengutarakan niat aneh—mengajak Momo melakukan hal-hal mesum. Mereka juga berencana mengambil “kerang” dan “sosis” dari manusia untuk keperluan penelitian.

Momo dengan tegas menolak. Ia mengatakan bahwa meskipun dirinya pernah pacaran dengan cowok-cowok brengsek, tapi segel kesucian “kerangnya” masih terjaga. Ia bersumpah hanya akan menyerahkannya pada Takakura Ken, bukan pada alien menjijikkan. Mendengar penolakan itu, ketiga alien pun mengaktifkan kekuatan psikokinesis untuk mencoba mengendalikan gelombang otak Momo, agar ia merasakan gairah surgawi.

7. Nenek Turbo vs Alien

Tiba-tiba, smartphone milik Momo yang tergeletak di lantai berdering, menerima panggilan masuk. Bunyi dering itu membuat para alien menghentikan aktivitas mereka terhadap Momo.

Saat salah satu alien berjalan mendekat untuk mengambil smartphone itu, mendadak Nenek Turbo muncul dari dalam layar dan langsung menggigit “sosis” alien pertama hingga terpental ke belakang.

Sementara itu, Okarun mulai mendapatkan kembali kesadarannya. Setengah wajahnya tampak, meski seluruh tubuhnya sudah berubah menyerupai sosok Nenek Turbo yang merasuki dirinya. Ia berkata kepada Momo bahwa kini ia percaya hantu itu benar-benar ada—dan saat ini, dirinya sedang dikutuk oleh Nenek Turbo.

Sayangnya, kesadaran Okarun kembali dikuasai oleh Nenek Turbo. Dua alien yang tersisa menampilkan wujud asli mereka—yang sebelumnya tampak seperti om-om biasa—berubah menjadi monster menyeramkan. Mereka lalu menggunakan kekuatan psikokinesis untuk mencoba mengunci gerakan Nenek Turbo.

Namun, Nenek Turbo bergerak cepat dan berhasil menggigit 'sosis' alien kedua hingga membuatnya lumpuh. Meski begitu, alien ketiga berhasil memantulkan tubuh Nenek Turbo yang hendak menyerangnya dengan kekuatan psikokinesis. Okarun terhempas dan tak berdaya, lalu alien ketiga, dengan tatapan dingin, memaksanya untuk menyerahkan 'sosis'-nya.

Dengan sedih, Okarun berkata bahwa ia bersedia menyerahkannya. Sejak kecil, ia selalu ingin bertemu alien dan berharap bisa berteman, karena ia tak punya teman di antara manusia. Saat masih SD, ia bahkan pernah berteriak ke langit, berharap UFO datang—namun tidak ada Alien yang muncul. Okarun meluapkan kekesalannya karena merasa selama ini diabaikan, baik oleh manusia maupun oleh alien.

Tapi, bagi Okarun, hanya Momo satu-satunya yang pernah menghargai kehadirannya—karena Momo pernah menolongnya saat ia dibully di kelas. Ucapan itu membuat Momo terharu. Okarun pun menegaskan, ia takkan pernah memaafkan siapa pun yang berani menyakiti Momo.

8. Bakat Esper Momo Ayase Aktif

Melihat Okarun mulai kembali berubah wujud menjadi Nenek Turbo, alien ketiga segera menembakkan psikokinesis untuk melemahkan tubuhnya. Setelah itu, ia kembali melanjutkan ritual psikokinesis ke arah Momo, mencoba mengontrol gelombang otaknya dan membangkitkan gairah surgawi. Momo pun kembali tak berdaya.

Momo kemudian teringat ajaran neneknya: untuk membangkitkan energi spiritual, seseorang harus mengerahkan tenaga dari bawah perut, lalu mengalirkannya keluar melalui ujung kepala. Secara mengejutkan, Momo berhasil melepaskan diri dari kurungan hologram serta belenggu yang mengikat tangan dan kakinya.

Alien ketiga pun tercengang. Ia menyadari bahwa Momo mampu mendorong balik serangan psikokinesis-nya. Ia menyimpulkan bahwa chakra Momo telah terbuka akibat gelombang otaknya yang dirangsang secara berlebihan.

Saat itu juga, Momo mulai mempercayai bahwa neneknya memang seorang medium roh sungguhan. Dengan penuh tenaga, Momo menendang alien ketiga hingga terpelanting, menembus dinding UFO, dan terpental sangat jauh.

9. Cara Menghilangkan Kutukan

Melihat Okarun masih dalam wujud menyerupai Nenek Turbo, Momo terkejut. Okarun tiba-tiba menerkam dan menindih tubuh Momo. Namun, Momo dengan sigap menyerang titik energi di kepala Okarun, hingga roh Nenek Turbo akhirnya terlepas dari tubuhnya.

Nenek Turbo tampak kaget karena berhasil dikeluarkan secara paksa, sementara Momo juga tercengang saat mengetahui kutukan Okarun belum sepenuhnya hilang—tubuh Okarun masih kejang-kejang.

Nenek Turbo pun menjelaskan bahwa ia telah merampas "sosis" milik Okarun, dan selama benda itu masih berada padanya, kutukan Okarun takkan bisa dilepaskan. Ia menyuruh Momo dan Okarun datang ke terowongan angker jika ingin mengambil kembali "sosis" itu. Sebab, di terowongan tersebut, Nenek Turbo bisa mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bertarung. Setelah menyampaikan tantangan itu, Nenek Turbo pun menghilang begitu saja.

UFO yang ditumpangi Okarun dan Momo jatuh ke daratan. Momo segera mengangkat tubuh Okarun, membaringkannya di tanah, lalu duduk di depannya. Momo mengaku kini percaya pada alien karena baru saja mengalami penculikan, sementara Okarun mengaku percaya pada hantu karena telah dikutuk.

Momo memberitahu Okarun bahwa tubuhnya bisa kembali dirasuki kutukan Nenek Turbo jika ia tidak menahannya dengan kekuatan esper yang sedang ia salurkan ke tubuh Okarun.

10. Takakura Ken

Okarun kemudian bangkit dan berdiri. Ia mengakui bahwa semua malapetaka yang terjadi adalah kesalahannya. Ia pun berniat menghadapi Nenek Turbo sendirian di terowongan demi menghapus kutukan itu, karena tak ingin Momo terlibat lebih jauh.

Namun, Momo bertanya kenapa Okarun tidak mengajaknya. Ia meminta Okarun untuk tidak sungkan meminta bantuan, karena sikap seperti itu justru merepotkan. Momo menegaskan bahwa ia sudah terlanjur terlibat dan tidak bisa tinggal diam.

Saat keduanya berjalan di jalan sunyi pada malam hari, Okarun tiba-tiba mengusap bagian belakang lehernya dan berkata, "Maaf, aku ini orangnya kikuk." Momo pun merasakan gejolak di dadanya—jantungnya berdebar kencang meskipun ia tahu Okarun tidak sengaja mengucapkan dialog khas Takakura Ken, idolanya.

Momo lalu bertanya, “Nama aslimu siapa, sih?”

Okarun menjawab, “Takakura Ken.”

Hati Momo seolah meledak—digambarkan seperti UFO yang tiba-tiba meledak di belakangnya—karena mendengar jawaban Okarun

Post a Comment