Nonton Dandadan Season 1 Episode 05 Review

Table of Contents

Nonton Dandadan Season 1 Episode 05 Review

1. Saling Mencari

Okarun telah mempersiapkan salam sapaan untuk Momo yang ia latih semalaman. Ketika tiba di sekolah, ia melihat Momo berdiri di depan gerbang, seolah sedang menunggu seseorang. Okarun mengira Momo sedang menunggu orang lain, sehingga ia memilih berjalan melewatinya dan mengabaikannya.

Namun, Momo tiba-tiba menabrak badannya sambil berkata, “Lama banget!” dan langsung mengajaknya masuk ke sekolah bersama, membuat Okarun merasa senang.

Saat pelajaran berlangsung, pikiran Okarun hanya dipenuhi keinginan untuk mengobrol dengan Momo tentang hantu. Sementara itu, Momo juga hanya memikirkan satu hal: ingin mengobrol dengan Okarun tentang alien.

Saat jam istirahat tiba, Momo pergi ke kelas Okarun namun tidak menemukannya. Di saat yang sama, Okarun juga pergi ke kelas Momo, tapi tak menemukannya. Okarun kemudian menuju kantin, tapi Momo tak ada di sana. Momo pun pergi ke kedai, namun Okarun tak tampak. Okarun menyusul ke kedai, dan tetap tidak menemukan Momo. Momo pun akhirnya mencoba ke kantin, namun Okarun masih belum terlihat.

2. Akhirnya Bertemu

Momo dan Okarun akhirnya duduk di bangku taman sekolah. Momo duduk di sisi kanan, sementara Okarun di sisi kiri. Mereka duduk berdekatan, hanya dipisahkan oleh tembok tipis di tengah.

Okarun mengira Momo sengaja menghindarinya karena merasa dirinya hanyalah teman cadangan. Sementara itu, Momo juga mengira Okarun menjauhinya karena kesal dengan sikapnya yang terlalu cerewet, apalagi tadi pagi Okarun tampak benar-benar tidak mood.

Akibat terlalu banyak pikiran, Momo dan Okarun berjalan tanpa memperhatikan arah. Momo melangkah ke kiri, sementara Okarun ke kanan. Tanpa sengaja, mereka bertabrakan—dan bibir mereka saling bersentuhan dalam sebuah ciuman tak disengaja.

Keduanya terkejut. Okarun maupun Momo mengakui bahwa mereka saling mencari sejak tadi. Keduanya saling kikuk saat menyadari bahwa masing-masing sempat berpikir sedang dijauhi.

3. Pertengkaran

Tiba-tiba, teriakan Miko dan Muko memecah suasana. Mereka berdua tampak kaget melihat Okarun dan Momo berciuman, lalu langsung menyimpulkan bahwa mereka sudah resmi berpacaran.

Momo buru-buru menyangkal dan berkata bahwa mustahil ia berciuman dengan Okarun yang, menurutnya, bodoh. Okarun pun membalas dengan ketus, mengatakan bahwa ia juga tidak sudi mencium perempuan bodoh seperti Momo. Pertengkaran pun pecah. Keduanya saling membentak dan akhirnya sepakat untuk tidak saling bicara lagi.

Saat Okarun sedang buang air kecil di toilet, ia terkejut karena menyadari biji sosisnya hilang. Dengan panik, Okarun segera menuju ke kelas Momo, yang saat itu sedang berkumpul bersama banyak teman perempuannya. Okarun mengatakan bahwa ia ingin bicara dengan Momo karena ada masalah besar. Namun, Momo menyuruhnya pergi.

Dengan nada kecewa, Okarun bertanya, "Apa berteman denganku benar-benar memalukan?" Setelah itu, Okarun pun pergi meninggalkan kelas Momo.

4. Aira

Saat pulang sekolah, Aira berjalan dan menabrak bahu Okarun. Ia segera meminta maaf dan bertanya, “Apa kamu terluka?” Okarun menjadi kikuk dan tersipu malu saat Aira memujinya sebagai orang yang baik. Momo, yang tak sengaja menyaksikan kejadian itu, melihat keduanya tampak sangat akrab. Ia pun heran, ternyata Okarun punya teman.

Tanpa sepengetahuan Okarun, Aira kemudian memberi tahu teman-temannya bahwa Okarun sangat bodoh dan pasti sudah jatuh hati padanya. Ia berkata bahwa dirinya sedang mempermainkan cowok cupu itu, dan yakin tak akan ada cewek yang benar-benar menyukai Okarun. Ucapan itu ia lontarkan sambil berjalan melewati Momo.

Mendengar ucapan tersebut, Momo menggunakan kekuatan tangan auranya untuk menjatuhkan baskom yang berada di atas loker. Baskom itu pun jatuh dan mengenai kepala Aira hingga ia terbaring di lantai.

Momo lalu menggandeng tangan Okarun dan berjalan melewati Aira serta teman-temannya. Sambil melirik sinis, ia berkata, "Cewek bodoh mana ngerti pesonanya Okarun. Daripada bikin cowok jatuh hati, lebih cocok dibuat jatuh sama baskom."

5. Biji Sosis

Momo dan Okarun berjalan pulang bersama. Dalam perjalanan, Momo meminta maaf karena telah bersikap buruk pada Okarun, dan mengatakan bahwa berteman dengannya bukanlah hal yang memalukan. Okarun menjawab bahwa ia tidak ambil pusing dan justru senang karena mereka bisa berbaikan lagi.

Namun, Okarun memberitahu bahwa ia sedang menghadapi masalah besar. Meskipun telah berhasil mengalahkan Nenek Turbo dan sosisnya kembali, biji sosisnya justru hilang.

Di rumah Momo, gadis itu terbahak-bahak menertawakan musibah hilangnya “biji sosis” Okarun. Seiko lalu menegur Okarun, mengingatkan bahwa ia sebelumnya sudah menyuruh Okarun untuk memperlihatkan "sosis"-nya, tapi ia menolak. Seiko heran Okarun baru sadar sekarang.

Seiko kemudian melakukan ritual pada Okarun. Ia memeriksa tubuh Okarun menggunakan cermin, lalu menyuruh Momo mengambil boneka apa pun serta sebuah baskom berisi air. Okarun duduk di kursi dan meletakkan kedua kakinya ke dalam baskom air. Di depannya, ada boneka kucing (maneki-neko) yang telah ditempeli jimat.

Setelah Seiko memukul punggung Okarun dengan kipas, Momo mencabut aura aneh keluar dari tubuh Okarun. Tiba-tiba, jimat yang ditempel di boneka kucing berubah warna menjadi merah. Tanpa diduga, boneka itu mendadak bergerak dan mencoba melarikan diri, membuat Seiko, Okarun, dan Momo langsung heboh mengejarnya.

6. Cara Nenek Turbo Selamat

Momo menutup kedua matanya. Ia dapat merasakan kehadiran energi aneh di dalam sebuah ruang gudang, lalu meremas aura itu dengan kekuatan indra perabanya. Bersama Okarun, ia menghampiri sumber energi tersebut dan menemukan boneka kucing terbaring lemas sambil mengerang kesakitan, bahkan bisa berbicara dan meminta dilepaskan.

Momo dan Okarun pun bertanya-tanya, makhluk apa sebenarnya yang bersemayam di dalam boneka kucing itu? Seiko kemudian menjelaskan bahwa sosok tersebut adalah Nenek Turbo.

Sambil berbaring santai di lantai, Nenek Turbo berkata bahwa dirinya mustahil kalah dari bocah ingusan. Ia lalu menceritakan bagaimana ia bisa selamat saat tubuhnya terbakar oleh jurus penghalang. Pada saat itu, ia segera mengubah wujud menjadi roh, berenang di antara api, lalu menyusup masuk ke dalam tubuh Okarun yang sedang pingsan.

Karena nyaris mati, hawa energinya menjadi sangat lemah dan sulit terdeteksi. Ia berencana bersembunyi di tubuh Okarun sambil menunggu kekuatan rohnya pulih kembali. Ketika saatnya tiba, Nenek Turbo berniat menghabisi Okarun, Momo, dan Seiko.

7. Nenek Turbo Mengancam

Okarun meminta Nenek Turbo segera mengembalikan bijinya, karena kini ia sudah tak bisa kabur lagi. Namun, Nenek Turbo menjawab dengan santai, “Jika aku mati, bijimu takkan pernah kembali selamanya.” Nenek Turbo mengaku masih memegang kendali atas keadaan.

Dengan nada mengancam, Nenek Turbo menyuruh Okarun mengambil pisau, lalu memerintahkan agar ia menghabisi Seiko dan Momo. Jika perintah itu dituruti, barulah biji Okarun akan dikembalikan. Saat Okarun menolak, Nenek Turbo membentaknya, menegaskan bahwa Okarun tak punya pilihan lain selain menuruti dirinya.

8. Okarun Bertransformasi

Okarun sangat geram mendengar perintah itu, dan seketika tubuhnya bertransformasi. Momo dan Nenek Turbo terkejut—bagaimana mungkin Okarun bisa bertransformasi lagi, padahal roh dan kutukan Nenek Turbo sudah tidak ada di dalam tubuhnya?

Tak lama kemudian, Okarun kembali ke wujud manusianya. Momo pun bertanya, “Bagaimana caranya kamu bisa bertransformasi?”

Okarun menjawab bahwa ia sendiri tidak tahu. Saat tenggelam dalam amarah, tiba-tiba saja tubuhnya berubah begitu saja.

9. Seiko Jelaskan Situasi

Seiko lalu menjelaskan bahwa kipas yang ia pukulkan ke punggung Okarun berfungsi untuk mengusir roh jahat dari dalam tubuh. Ia menduga roh Nenek Turbo menempel sangat kuat pada Okarun, sehingga saat kipas itu dipukulkan, hanya kesadaran Nenek Turbo yang berhasil dipisahkan.

Artinya, kekuatan roh Nenek Turbo masih bersemayam di dalam tubuh Okarun, sementara kesadaran Nenek Turbo kini berada di dalam boneka kucing.

Seiko memberi tahu Nenek Turbo bahwa hanya dirinya yang bisa mengembalikan kesadaran Nenek Turbo ke wujud roh aslinya. Nenek Turbo pun panik dan mulai berkeringat dingin. Ia mengaku bersalah dan meminta maaf kepada Seiko.

Namun, Seiko melampiaskan amarahnya dengan memukuli Nenek Turbo menggunakan kipas.

10. Nenek Turbo Menjadi Teman

Momo mengungkapkan bahwa meskipun Nenek Turbo memang licik, ia tak bisa membencinya. Ia yakin Nenek Turbo memiliki simpati yang sama dengannya terhadap roh para gadis yang tewas di terowongan angker.

Momo lalu mengajak Nenek Turbo berteman. Ia mengatakan, jika Nenek Turbo mau mengembalikan biji milik Okarun, maka mereka akan membantu mengembalikan kekuatannya.

Nenek Turbo pun setuju untuk berteman dengan Momo, Okarun, dan Seiko. Namun, ia memberi tahu bahwa biji Okarun saat ini tidak ada, karena tanpa sengaja ia menjatuhkannya di suatu tempat.

Post a Comment