Nonton Dandadan Season 1 Episode 06 Review

Table of Contents

Nonton Dandadan Season 1 Episode 06 Review

1. Pencarian Biji Okarun

Di kursi taman, Nenek Turbo berbaring santai sambil mengungkapkan bahwa biji itu berukuran sekitar 5 cm dan memancarkan cahaya keemasan karena terselimuti oleh membran energi rohnya. Momo dan Okarun tampak putus asa karena belum juga berhasil menemukannya.

Nenek Turbo lalu memberi tahu bahwa kemungkinan besar biji tersebut sudah diambil oleh orang lain. Bahkan, hantu dan siluman pun bisa saja tertarik mengambilnya, karena biji itu memiliki energi kehidupan yang sangat kuat—cukup untuk membuat mereka hidup kembali.

Nenek Turbo menambahkan, itulah alasan mengapa roh-roh jahat sering menyerang manusia: mereka ingin merebut energi kehidupan yang dimiliki manusia.

Akhirnya, Okarun, Momo, dan Nenek Turbo pulang ke apartemen untuk menemui Seiko. Mereka memberi tahu bahwa mereka sudah menyerah setelah semalaman mencari biji itu di TKP, namun tak juga menemukannya.

2. Aira Temukan Biji Okarun

Akibat tindakan Momo yang menjatuhkan baskom ke kepala Aira, Aira merasa kesal dan menyebarkan gosip buruk di grup WhatsApp sekolah untuk menjatuhkan reputasi Momo. Ia menuduh Momo sebagai "wanita enak-enak."

Aira meyakini bahwa Momo adalah wanita jelmaan iblis. Keyakinan itu muncul karena saat Momo dan Okarun melewati Aira yang terjatuh, Aira melihat tangan aura berbentuk sayap muncul di punggung Momo. Ia pun menyimpulkan bahwa itu adalah sayap iblis.

Aira juga mulai menduga bahwa dirinya adalah manusia pilihan karena mampu melihat hal-hal gaib—dan menurutnya, itu terjadi karena ia ditakdirkan cantik. Sebagai penguat keyakinannya, Aira merasa telah menerima anugerah misterius berupa sebuah bola emas yang jatuh dari langit. Ia mengartikan peristiwa itu sebagai tanda bahwa dirinya diberi tugas untuk menyelamatkan dunia dari iblis keji.

Aira teringat asal-usul bola emas tersebut. Suatu malam, saat ia sedang berjalan sendirian, tiba-tiba bola emas itu jatuh dan mengenai kepalanya. Ketika ia mengambil bola itu, cahaya dari kereta yang sedang melintas di atas viaduk memantul ke permukaan bola emas di tangannya, membuat bola itu bersinar lalu terlepas dari genggamannya.

Aira segera mengambilnya kembali dan meyakini bahwa bola emas itu adalah hadiah dari langit—sebuah tanda bahwa dirinya terpilih.

3. Aira Melihat Hantu

Di lorong sekolah, Winda dan Monaroh menghampiri Aira sambil membawa rosario dan kitab yang sebelumnya diminta oleh Aira. Aira lalu mempertanyakan, “Apa ini rosario betulan? Soalnya bau minyaknya menyengat sekali.” Namun, Monaroh juga mengaku tidak tahu.

Aira kemudian membuka jendela sekolah dan memberi tahu Monaroh serta Winda bahwa ia melihat sosok hantu wanita bergaun merah di lapangan sepak bola sekolah. Namun, Monaroh dan Winda mengaku tidak melihat apa pun.

Merasa panik, Aira mengatakan bahwa kemungkinan sosok itu adalah makhluk kontrak milik Momo yang ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik mereka.

4. Bahaya Pungut

Saat jam istirahat, Okarun, Momo, dan Nenek Turbo sedang menyantap makanan dan minuman di atap gedung sekolah.

Okarun memberi tahu Momo bahwa Nenek Turbo telah melapor menemukan seorang wanita aneh di lingkungan sekolah. Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan, meskipun kecil, bahwa bijinya dipungut oleh manusia—bukan oleh siluman.

Nenek Turbo lalu menjelaskan bahwa jika seorang manusia memungut biji milik Okarun, ada kemungkinan orang tersebut akan mengalami kebangkitan spiritual dan mulai bisa melihat roh. Namun, jika manusia bisa melihat roh, maka roh pun bisa melihat manusia tersebut. Artinya, orang itu sangat mungkin akan menjadi sasaran serangan roh.

Momo langsung merasa khawatir. Ia bertanya, “Siapa wanita aneh yang kamu maksud itu?”

Nenek Turbo mengaku tidak tahu namanya, tetapi berjanji sepulang sekolah nanti akan mengenalkan wanita itu kepada Okarun dan Momo.

5. Aira Jebak Momo

Sepulang sekolah, Momo menghampiri Okarun untuk mencari wanita aneh yang disebutkan sebelumnya. Ia juga menanyakan, "Di mana Nenek Turbo?" Okarun menjawab bahwa Nenek Turbo ada di dalam tasnya.

Tiba-tiba, Aira menghampiri mereka dan menyatakan bahwa ia ingin berbicara berdua saja dengan Momo. Momo pun menyuruh Okarun pergi lebih dulu untuk mencari wanita aneh itu sendiri, sementara ia memilih mengikuti Aira.

Melihat itu, Nenek Turbo memberi tahu Okarun, "Dia orangnya."

Di gudang sekolah, Aira dan Momo hanya berdua. Momo lalu bertanya, “Kamu mau bicara soal apa?”

Namun, sebelum sempat mendapat jawaban, Monaroh dan Winda muncul dari belakang dengan sigap. Mereka menjegal kaki Momo hingga terjatuh telungkup ke lantai. Monaroh dan Winda lalu menarik kedua tangan Momo ke belakang dan mengikatnya dengan tali.

6. Tangan Aura Momo

Aira kemudian duduk di atas punggung Momo. Di tangan kanannya ia memegang kitab, sementara tangan kirinya menggenggam rosario, yang ia tempelkan ke pipi Momo yang masih menelungkup.

Momo mengeluh karena mencium bau minyak menyengat dari rosario. Aira pun berkata dengan lantang, “Hei, iblis! Kembalilah ke duniamu!”

Aira lalu menyuruh Monaroh dan Winda menahan kaki Momo yang terus meronta. Namun, Momo segera menggunakan tangan auranya untuk melempar mereka berdua hingga tubuh Monaroh dan Winda terpental dan jatuh pingsan di atas tumpukan barang rongsokan.

Aira yang melihat aura itu langsung menyimpulkan bahwa itulah “sayap iblis” yang pernah ia lihat saat insiden baskom jatuh menimpanya. Meski orang lain tak bisa melihatnya, Aira yakin bahwa hanya dirinyalah yang mampu melihat wujud tersebut.

Setelah rosario dianggap tidak mempan terhadap Momo, Aira—yang duduk di atas punggung Momo yang sedang menelungkup—kemudian menempelkan biji emas ke pipi Momo, karena menganggap benda itu bisa membasmi iblis. Namun, Momo memberi tahu Aira bahwa biji emas itu sebenarnya adalah biji sosis milik Okarun. Aira pun marah karena menganggap Momo berkata tak senonoh terhadap bola suci yang ia puja.

7. Kemunculan Acrobatic Silky

Tak lama kemudian, Okarun datang ke gudang dan mendapati Momo masih dalam posisi telungkup, sementara Aira duduk di punggungnya sambil menempelkan bola emas ke pipi Momo.

Momo segera memberi tahu Okarun bahwa Aira memiliki biji miliknya, dan bahwa Aira adalah wanita aneh yang dimaksud oleh Nenek Turbo. Okarun langsung panik dan berlari ke arah mereka, memberitahu bahwa justru Aira sedang diincar oleh wanita aneh tersebut.

Tiba-tiba, sosok hantu wanita bergaun merah dengan kaki panjang, tubuh tinggi besar, dan bernama Acrobatic Silky muncul dan langsung menangkap tubuh Aira. Acrobatic Silky mengaku sudah lama menunggu saat di mana Aira bisa melihatnya. Aira tampak gelisah dan ketakutan.

Momo lalu meminta tolong pada Okarun agar melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya di punggung. Namun, Okarun salah paham dan justru mengira Momo ingin dia menolong Aira. Okarun pun langsung bertransformasi ke mode Nenek Turbo dan bergerak cepat menyerang Acrobatic Silky. Sayangnya, berkat kelincahan dan kemampuan akrobatiknya, Acrobatic Silky dengan mudah menghindari serangan Okarun.

Bahkan, ia berhasil menangkap tubuh Okarun saat sedang melaju kencang, lalu mencoba menelannya bulat-bulat. Momo berusaha menahan Okarun dengan tangan auranya, memegangi kakinya agar tidak tertelan. Namun, Acrobatic Silky menendang Momo hingga terlempar dan akhirnya berhasil menelan Okarun ke dalam perutnya.

8. Nenek Turbo Muncul

Acrobatic Silky mengangkat tubuh Aira dengan kedua tangannya, seolah sedang menggendong bayi, lalu menyuruh Aira untuk memanggilnya "Ibu."

Acrobatic Silky tampaknya memiliki ingatan tentang Aira saat masih kecil, di mana ia menganggap dirinya adalah ibu dari Aira. Namun, Aira hanya bisa terdiam heran dan bingung dengan ucapan itu.

Tak lama kemudian, Aira mengajak Momo untuk bekerja sama mengalahkan Acrobatic Silky.

Tiba-tiba, Momo dikejutkan oleh kehadiran Nenek Turbo yang muncul di sampingnya sambil asyik menggunakan ponsel milik Muko. Momo langsung curiga dan menduga bahwa Nenek Turbo telah mencurinya.

Sementara itu, Aira memberitahu Acrobatic Silky bahwa dirinya adalah manusia pilihan karena kecantikannya. Ia menyatakan bahwa ia akan membasmi monster seperti Acrobatic Silky dan melindungi kedamaian dunia.

Ucapan itu membuat Acrobatic Silky geram. Tanpa basa-basi, ia langsung memakan Aira hidup-hidup dan menelannya ke dalam perut.

9. Boneka Kucing

Acrobatic Silky mendadak murka dan memekarkan setiap kunciran rambut panjangnya ke berbagai sudut bangunan.

Momo segera meminta Nenek Turbo untuk melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya di punggung, namun Nenek Turbo langsung menolak karena ia tidak bisa melakukannya.

Tak lama kemudian, Acrobatic Silky menyerang. Salah satu kunciran rambutnya melilit leher Momo, lalu mengangkat tubuhnya ke udara. Setelah itu, Acrobatic Silky memasukkan tubuh Momo ke dalam mulutnya dan menelannya bulat-bulat ke dalam perut.

Nenek Turbo segera meminta agar Acrobatic Silky mengeluarkan Momo yang baru saja ditelan. Namun, Acrobatic Silky dengan sinis bertanya, “Apa kau ingin mati?”

Dengan tenang, Nenek Turbo menjawab bahwa boneka kucing memiliki kekuatan untuk memancing keberuntungan. Ia kemudian mengungkapkan bahwa Acrobatic Silky telah menelan Momo bersama kunciran rambutnya sendiri—yang sebelumnya digunakan untuk melilit leher Momo.

10. Acrobatic Silky Terbakar

Seketika, tubuh Acrobatic Silky terbakar oleh api biru. Bahkan bagian dalam tubuhnya pun turut merasakan panasnya api tersebut.

Acrobatic Silky terkejut dan bertanya, “Apa yang baru saja kau lakukan, Nenek Turbo?”

Nenek Turbo menjelaskan bahwa rosario yang dibawa Aira sebenarnya adalah korek api. Ternyata, Momo—yang saat itu berada di dalam perut Acrobatic Silky—telah membakar rambut Acrobatic Silky yang ikut tertelan, menggunakan korek api yang menyamar sebagai rosario tersebut.

Meskipun bagian dalam tubuh Acrobatic Silky seharusnya tidak bisa terbakar, kebetulan ia menelan rambutnya sendiri. Kunciran rambut yang sedang berada di dalam perutnya masih terhubung langsung dengan akar di kepalanya. Akibatnya, api yang membakar rambut di dalam tubuhnya merambat keluar melalui mulut, lalu menyebar hingga ke seluruh tubuh bagian luar.

Apalagi dengan keberadaan Nenek Turbo di dalam tubuh boneka kucing pembawa keberuntungan, peristiwa itu menjadi tak terelakkan sebagai penyebab utama kekacauan tersebut. Akhirnya, Acrobatic Silky memuntahkan Okarun, Momo, Aira, dan korek api yang masih menyala keluar dari perutnya.

Okarun segera memangku tubuh Aira yang pingsan, sementara Momo dan Okarun masih dalam keadaan sadar. Momo lalu berkata, “Penyelamatan Aira sukses. Sekarang saatnya membalas dendam pada Acrobatic Silky.”

Post a Comment